Tinkerbell

Selasa, 04 Oktober 2016

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

1. PENGERTIAN SISTEM

Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Menurut Gaol (2008) sistem adalah hubungan satu unit dengan unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Poerwadarminta (2003) sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang berupa alat dan lain sebagainya, yang bekerja sama untuk melaksanakan tujuan tertentu.

Murdick & Ross (dalam Al Fatta, 2007) mendefinisikan Sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.

Berdasarkan pengertian beberapa tokoh tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok bagian yang saling berhubungan secara kompleks dan rapi untuk melaksanakan kegiatan agar mencapai tujuan tertentu.

2. PENGERTIAN INFORMASI

Menurut Bodnar & Hopwood (2000) informasi merupakan data yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan dasar dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan benar.

Menurut Kusrini & Koniyo (2007) Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber Informasi.

Menurut Jogiyanto (2005) informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang berguna untuk para pengambil keputusan.

Menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang diolah dan diinterpretasikan untuk mengambil sebuah keputusan.

Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa Informasi data yang diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi penerimanya dan diinterpretasikan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan.

3. PENGERTIAN PSIKOLOGI

Menurut Clifford T. Morgan (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.

Menurut Wundt (dalam Basuki, 2008) berpendapat psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran manusia (The science of human consciousness). Dari batasan ini dapat dikemukakan bahwa dalam Psikologi, keadaan jiwa direfleksikan dalam kesadaran manusia. Unsur kesadaran merupakan hal yang dipelajari dalam psikologi.

Menurut Gardner Murphy (dalam Sarwono, 2009) berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Menurut Muhibbinsyah (2001), Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi berbicara, duduk berjalan dan lain sebagainya, sedangakan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berperasaan, berkeyakinan dan lain sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa maupun tingkah laku manusia secara individu maupun kelompok.

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Berdasarkan pengertian istilah-istilah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang didalamnya terdapat kombinasi dari manusia dan teknologi yang dimaksudkan mengolah data mengenai perilaku manusia sehingga menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.

CONTOH KASUS

Pada era modern saat ini peran teknologi computer makin dibutuhkan dalam berbagai disiplin ilmu. Hal ini dikarenakan banyaknya keuntungan dan kemudahan dalam mengolah data menjadi suatu informasi yang dapat dipercaya. Salah satu disiplin ilmu yang menggunakan perantara computer adalah psikologi. Dalam bidang psikologi, tentu sudah menjadi hal biasa dengan penggunaan tes psikologi, salah satunya adalah tes Papikostick. Dalam skoring tes Papikostick menggunakan computer dalam pengerjaannya diharuskan memasukan data-data dari tes yang telah dilakukan sebelumnya sesuai langkah-langkah yang telah ditetapkan, kemudian teknologi komputer memproses data-data tersebut hingga menghasilkan suatu informasi data dalam hal ini hasil tes pada individu yang mengerjakan tes papikostick sebelumnya. 

ANALISIS KASUS

Berdasarkan contoh kasus sebelumnya, penggunaan teknologi komputer mampu menghasilkan informasi data dalam pengolahannya dengan waktu yang sangat efisien sehingga memberi keuntungan dan kemudahan pada individu yang akan melakukan skoring. Dalam skoring tes Papikostick yang menggunakan teknologi komputer dalam pengerjaannya terjadi; Input (data) à Proses (pengolahan data) à Output (informasi). data- data dimasukan kedalam system pemrosesan data kemudian di olah sehingga menghasilkan suatu output yang merupakan hasil dari skoring tes papikostick. Namun walaupun system informasi psikologi berbasis teknologi bukan berarti akan terlepas dari kesalahan ataupun error. 



SUMBER :

Gaol, J.L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta : PT Gramedia

Jogiyanto. (2005). Analisis dan desain sistem informasi.Yogyakarta : Penerbit Andi

Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta, W.J.S. (2003). Kamus umum bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sutabri, T. (2012). Analisis sistem informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi

Sarwono, S. W. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta : Rajawali Pers

Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2000). Sistem informasi akutansi, terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Jakarta : Salemba Empat





 

FITRIA AULIA NUFUS Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang