Tinkerbell

Minggu, 13 Maret 2016

TERAPI PSIKOANALISIS (PSIKOTERAPI)

APA ITU PSIKOANALISIS?

Psikoanalisa merupakan suatu sistem dalam psikologi yang berasal dari penemuan-penemuan Freud dan menjadi dasar dalam teori psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik. Psikoanalisa memandang kejiwaan manusia sebagai ekspresi dari adanya dorongan yang menimbulkan konflik. Tokoh utama dan pendiri psikoanalisa adalah Sigmund Freud.
Psikoanalisa adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia dan metode psikoterapi. Secara historis, psikoanalisa adalah aliran pertama dari tiga aliran utama psikologi.

KONSEP UTAMA TERAPI PSIKOANALISIS

Struktur Kepribadian

  • Id
Bagian inti dari kepribadian yang sepenuhnya tidak disadari adalah wilayah psikis yang disebut sebagai id, yaitu istilah yang diambil dari kata ganti untuk “sesuatu” atau “itu” (the it), atau komponen yang tidak sepenuhnya diakui oleh kepribadian. Id tal punya kontak dengan dunia nyata, tetapi selalu berupaya untuk meredam ketegangan dengan cara memuaskan hasrat-hasrat dasar. Ini dikarenakan satu-satunya fungsi id adalah untuk memperoleh kepuasan sehingga kita menyebutnya sebagai prinsip kesenangan (pleasure principle). Singkatnya, id adalah wilayah yang primitif, kacau balau, dan tak terjangkau oleh alam sadar. Id tak sudi diubah, amoral, tidak logis, tak bisa diatur, dan penuh energi yang datang dari dorongan-dorongan dasar serta dicurahkan semata-mata untuk memuaskan prinsip kesenangan.    
  • Ego
Ego, atau saya, adalah satu-satunya wilayah pikiran yang memiliki kontak dengan realita. Ego berkembang dari id semasa bayi dan menjadi satu-satunya sumber seseorang dalam berkomunikasi dengan dunia luar. Ego dikendalikan oleh prinsip kenyataan (reality principle), yang berusaha menggantikan prinsip kesenangan milik id. Sebagai satu-satunya wilayah dari pikiran yang berhubungan dengan dunia luar, maka ego pun mengambil peran eksekutif atau pengambil keputusan dari kepribadian. Akan tetapi oleh karena ego sebagian besar bersifa sadar, dan sebagian lagi tidak sadar, maka ego bisa membuat keputusan ketiga tingkat tersebut. 

  • SuperEgo
Dalam psikologi Freudian, superego atau saya yang lebih (above-I), mewakili aspek-aspek moral dan ideal dari kepribadian serta dikendalikan oleh prinsip-prinsip moralitas  dan idealis (moralistic and idealistic principles) yang berbeda dengan prinsip kesenangan dari id dan prinsip realistis dari ego. Superego berkembang dari ego, dan seperti ego, ia tidak punya sumber energinya sendiri. Akan tetapi, superego berbeda dari ego dalam satu hal penting, superego tidak punya kontak dengan dunia luar sehingga tuntutan superego akan kesempurnaa pun menjadi tidak realistis.  

Pandangan tentang manusia
  •  Pandangan Freud tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministik, mekanistik dan reduksionistik. 
Kesadaran dan tidak kesadaran
  • Kebanyakan ilmuwan dan filsuf mengakui dua bentuk kesadaran yang berbeda. Pertama adalah kondisi tidak sadar atau tidak terjaga dan kedua adalah kondisi sadar. Kondisi tidak sadar disebut sebagai “kesadaran inti” (core consciousness) sementara kondisi sadar disebut juga sebagai “kesadaran yang diperluas” (extended consciousness). Batang otak dan sistem yang mengakstivasinya secara khusus merupakan bagian dari otak yang secara langsung terkait dengan kesadaran inti atau ketidaksadaran dalam arti kondisi tak terjaga. Misalnya, koma disebabkan oleh kerusakan pada bagian ini dibatang otak sehingga orang menjadi tidak sadar. Sebaliknya, kondisi sadar dan bisa berefleksi pada pengetahuan serta diri seseorang merupakan fungsi dari aktifitas kortex prefrontal (korteks frontal dorsal).  
 
Kecemasan 
  • Dalam mendefinisikan kecemasan, Freud menjelaskan bahwa kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam. Perasaan tidak menyenangkan ini biasanya samar-samar dan sulit dipastikan , tetapi selalu terasa. Kecemasan ada tiga:
a. Kecemasan neurosis (neurotic anxiety)
Adalah rasa cemas akibat bahaya yang tidak diketahui. Perasaan itu sendiri berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan-dorongan id.
b. Kecemasan moral (moral anxiety)
Berakar dari konflik antar ego dan superego. Ketika anak membangun superego biasannya diusia lima tahun atau enam tahun, mereka mengalami kecemasan yang tumbuh dari konflik antara kebutuhan realistis dan perintah superego. Misalnya, kecemasan moral bisa muncul dari godaan seksual jika anak meyakini bahwa menerima godaan tersebut adalah salah secara moral. Kecemasan ini juga bisa muncul karena kegagalan bersikap konsisten dengan apa yang mereka yakini benar secara moral. Misalnya, tidak mampu mengurus orang tua yang memasuki usia lanjut.
c. Kecemasan realistis (realistic anxiety)
Terkait erat dengan rasa takut. Kecemasan ini didefinisikan sebagai perasaan yang tidak menyenangkan dan tidak spesifik yang mencakup kemungkinan bahaya itu sendiri. Misalnya, kita bisa mengalami kecemasan realistis pada saat berkendara dengan cepat dalam lalu lintas yang padatdi kota asing, yaitu situasi yang mencakup bahaya yang objektif dan nyata. Akan tetapi, kecemasan realistis ini berbeda dari rasa takut karena tidak mencakup objek spesifik yang ditakuti. Misalnya, kita merasa takut pada saat berkendara kita tiba-tiba tergelincir dan tak bisa dikontrol di jalan bebas hambatan yang licin akibat lapisan es.

APA TUJUAN PSIKOANALISIS?

a. Membentuk kembali struktur karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari didalam diri klien.
b. Focus pada upaya mengalami kembali pengalaman masa kanak-kanak.
c. Mengungkapkan ingatan yang direpresi melalui asosiasi bebas dan analisis mimpi.
d. Untuk memperkuat ego, untuk membuatnya mandiri dari superego, memperluas persepsi, dan mengembangkan organisasinya sehingga ego tersebut dapat mengambil alih id. Dimana ada id, di situ ada ego. 


APA SAJA TEKNIK TERAPI PSIKOANALIS?

  • Asosiasi Bebas

    Dalam tekhnik ini klien di suruh untuk duduk santai atau tidur, lalu menceritakan semua pengalaman yang terlintas dalam benaknya baik yang teratur maupun yang tidak, sepele ataupun penting, logis atau tidak logis, relevan atau tidak semua harus di ungkapkan. Asosiasi-asosiasi yang di ungkapkan itu kemudian di tafsirkan sebagai ungkapan tersamar pengalaman-pengalaman yang di repres.
 
  • Analisis Mimpi

    Freud memandang mimpi sebagai mimpi sebagai jalan utama menuju ke alam tidak sadar karena isi mimpi di tentukan oleh keinginan-keinginan yang di repres. Keinginan-keinginan itu muncul lg dalan bentuk simbol sebagai jalan menuju pemuasan.
 
  • Analisis Resistensi
    Resistensi adalah sesuatu yang melawan kelangsungan terapi dan mencegah klien mengemukakan bahan yang tidak disadari. Selama asosiasi bebas dan analisis mimpi, klien dapat menunjukkan ketidaksediaan untuk menghubungkan pikiran, perasaan, dan pengalaman tertentu. Freud memandang bahwa resistensi dianggap sebagai dinamika tak sadar yang digunakan oleh klien sebagai pertahanan terhadap kecemasan yang tidak bisa dibiarkan, yang akan meningkat jika klien menjadi sadar atas dorongan atau perasaan yang direpres tersebut.
 
  • Analisis Transferensi
    Terjadi kalau dalam pertemuan terapi terungkap adanya displacement dalam diri pasien. Hal itu terjadi kalau pasien mengalihkan sasaran perasaan cinta atau bencinya kepada terapeut yang menanganinya. Transferensi itu menunjukan kebutuhan pasien untuk mengekspresikan kebutuhannya. Semua ini berlangsung secara tidak sadar, terapeut sering jadi sasaran atau pengganti. Disini terapeut berusaha untuk menjelaskan pesaraan-perasaan yang sedang dialami atau yang di ekspresikannya pada terapeut sehingga pasien memiliki satu pemahaman yang lengkap mengenai kesulitan yang sedang dialami

  • Interpretasi
         Interpretasi adalah prosedur dasar yang digunakan dalam anaisis   asosiasi bebas, analisis        mimpi, analisis resistensi dan analisis transparansi. Prosedurnya terdiri atas penetapan analisis, penjelasan, danbahkan mengajar klien tentang makna perilaku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi dan hubungan teraupetik itu sendiri. Fungsi interperasi adalah membiarkan ego untuk mencerna materi baru dan mempercepat proses menyadarkan hala-hal yang tersembunyi. Ada tiga hal yang harus di perhatikan dalam interpretasi sebagai teknik terapi. Pertama, interpretasi hendaknya disajikan pada saat gelaja yang diinterpretasikan berhubungan erat dengan hal-hal yang disadari klien. Kedua, interpretasi hendaknya selalu dimulai daripermukaan dan baru menuju ke hal-hal yang dalam yang dapat dialami. Oleh situasi emosional klien. Ketiga, memetapkan resistensi pertahanan sebelum menginterpretasikan emosi atau konflik.

Kelebihan Dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis
  • Kelebihan
    · Terapi ini memiliki dasar teori yang kuat. · Dengan terapi ini terapis bisa lebih mengetahui  masalah pada diri klien, karena prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri klien.
    · Terapi ini bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya.
  • Kekurangan
    · Waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang
    · Memakan banyak biaya bagi klien
    · Karena waktunya lama, bisa membuat klien menjadi jenuh
    · Diperlukan terapis yang benar-benar terlatih untuk melakukan terapi

Sumber :
 



0 komentar:

Posting Komentar

 

FITRIA AULIA NUFUS Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang